Hanya melalui perilaku manusia dapat diraih keunggulan sejati, bermasa depan yang harmonis dan seimbang, yaitu tercapainya keharmonisan sistem secara utuh, yang memiliki arti dan makna bagi kemaslahatan kehidupan manusia.
Perilaku menunjukkan kelakuan dan perubahan tertentu dari manusia, terutama terkait dengan interaksinya dengan pihak lain didalam organisasi, atau diartikan sebagai cara seseorang untuk berkelakuan atau bertindak. Perilaku adalah tanggapan atau reaksi seseorang terhadap rangsangan atau lingkungan yang dipengaruhi oleh kepribadiannya (personality). Kepribadian adalah totalitas keberadaan karakteristik yang unik seperti sikap, skill dan values pada setiap manusia yang mencerminkan dirinya. Dengan kata lain, perilaku adalah fungsi dari kepribadian (personality) yang berinteraksi dengan situasi/lingkungannya sehingga tampak dan mempengaruhi kinerja.
Menurut Glinow & McShane, kompetensi adalah ketrampilan, pengetahuan, sikap, values dan karateristik lainnya yang membawa kinerja unggul. Sedangkan menurut Patricia Marshall didalam buku People and Competencies, kompetensi adalah suatu karakteristik dasar dari seseorang yang memungkinkannya memberikan kinerja unggul dalam pekerjaan, peran, atau situasi tertentu. Dengan demikian perilaku seseorang yang menghasilkan kinerja unggul berulangkali dalam batasan standar tertentu seperti jenis pekerjaan, peran, atau situasi tertentu disebut sebagai kompeten.
Perilaku manusia memainkan peran sentral, kritikal dan berdampak luas dalam menentukan pilihan perubahan baik untuk meraih kesuksesan maupun untuk mengatasi berbagai persoalan dan kesulitan yang dihadapi. Dalam analisis job, peran menggambarkan bagian yang dimainkan oleh orang-orang dalam memenuhi sasarannya dengan bekerja secara kompeten dan fleksibel dalam konteks sasaran organisasi, struktur dan prosesnya. Menurut Derek Pritchard, didalam buku People and Competencies, profil peran umumnya mengidentifikasi tuntutan kontribusi, ketrampilan dan kompetensi yang dibutuhkan.
Berubahnya perilaku ditandai dengan berubahnya peningkatan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan keahlian yang dimilikinya serta dipengaruhi oleh karakteristik dasar lainnya.
Perilaku (behavior) manusia dan perubahannya dipengaruhi oleh karakteristik dasarnya seperti basic assumptions, values atau beliefs dan dibentuk oleh perpaduan dari aspek:
1. cognitive (terkait dengan berpikir), yaitu pengetahuan apa yang harus diketahui oleh seseorang untuk melakukan tugasnya dengan baik, misalnya analisis persoalan dan daya ingat. Sering juga disebut sebagai knowledge (pengetahuan);
2. psychomotor (terkait dengan bertindak), yaitu ketrampilan apa yang harus seseorang mampu kerjakan untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, misalnya supir dan operator komputer. Sering juga disebut sebagai skill (ketrampilan);
3. affective (terkait dengan bersikap), yaitu kecenderungan pandangan atau arah berperilaku seperti apa yang harus dimiliki seseorang agar ia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; misalnya percaya dan curiga. Sering juga disebut attitude (sikap).
Ketiga aspek tersebut amat dipengaruhi oleh values & beliefs yang telah tertanam pada diri yang bersangkutan.
Jika perpaduan dari ketiga aspek cognitive, psychomotor & affective telah mengalami internalisasi atau sosialisasi, dan telah terjadi penghayatan yang mendalam bagi diri & kepentingan yang bersangkutan, itu berarti telah terjadi perubahan bersikap, berpikir dan bertindak . Setiap perubahan perilaku berarti mempengaruhi kinerja. Jika terjadi proses pembiasaan bagi para anggota organisasi atas perubahan tersebut, berarti membentuk suatu kebiasaan yang merupakan persepsi umum yang dianut kuat, diyakini secara luas oleh para anggota organisasi dan merasa terikat kepadanya, sebagai sumber kekuatan penting dan berharga, atau lebih populer dengan istilah budaya. Dengan demikian terjadinya perubahan budaya berarti mempengaruhi keefektifan organisasi dan kinerjanya untuk tumbuh dan berkembang.
Menurut Glinow & McShane, kompetensi adalah ketrampilan, pengetahuan, sikap, values dan karateristik lainnya yang membawa kinerja unggul. Sedangkan menurut Patricia Marshall didalam buku People and Competencies, kompetensi adalah suatu karakteristik dasar dari seseorang yang memungkinkannya memberikan kinerja unggul dalam pekerjaan, peran, atau situasi tertentu. Dengan demikian perilaku seseorang yang menghasilkan kinerja unggul berulangkali dalam batasan standar tertentu seperti jenis pekerjaan, peran, atau situasi tertentu disebut sebagai kompeten.
Perilaku manusia memainkan peran sentral, kritikal dan berdampak luas dalam menentukan pilihan perubahan baik untuk meraih kesuksesan maupun untuk mengatasi berbagai persoalan dan kesulitan yang dihadapi. Dalam analisis job, peran menggambarkan bagian yang dimainkan oleh orang-orang dalam memenuhi sasarannya dengan bekerja secara kompeten dan fleksibel dalam konteks sasaran organisasi, struktur dan prosesnya. Menurut Derek Pritchard, didalam buku People and Competencies, profil peran umumnya mengidentifikasi tuntutan kontribusi, ketrampilan dan kompetensi yang dibutuhkan.
Berubahnya perilaku ditandai dengan berubahnya peningkatan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan keahlian yang dimilikinya serta dipengaruhi oleh karakteristik dasar lainnya.
Perilaku (behavior) manusia dan perubahannya dipengaruhi oleh karakteristik dasarnya seperti basic assumptions, values atau beliefs dan dibentuk oleh perpaduan dari aspek:
1. cognitive (terkait dengan berpikir), yaitu pengetahuan apa yang harus diketahui oleh seseorang untuk melakukan tugasnya dengan baik, misalnya analisis persoalan dan daya ingat. Sering juga disebut sebagai knowledge (pengetahuan);
2. psychomotor (terkait dengan bertindak), yaitu ketrampilan apa yang harus seseorang mampu kerjakan untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, misalnya supir dan operator komputer. Sering juga disebut sebagai skill (ketrampilan);
3. affective (terkait dengan bersikap), yaitu kecenderungan pandangan atau arah berperilaku seperti apa yang harus dimiliki seseorang agar ia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; misalnya percaya dan curiga. Sering juga disebut attitude (sikap).
Ketiga aspek tersebut amat dipengaruhi oleh values & beliefs yang telah tertanam pada diri yang bersangkutan.
Jika perpaduan dari ketiga aspek cognitive, psychomotor & affective telah mengalami internalisasi atau sosialisasi, dan telah terjadi penghayatan yang mendalam bagi diri & kepentingan yang bersangkutan, itu berarti telah terjadi perubahan bersikap, berpikir dan bertindak . Setiap perubahan perilaku berarti mempengaruhi kinerja. Jika terjadi proses pembiasaan bagi para anggota organisasi atas perubahan tersebut, berarti membentuk suatu kebiasaan yang merupakan persepsi umum yang dianut kuat, diyakini secara luas oleh para anggota organisasi dan merasa terikat kepadanya, sebagai sumber kekuatan penting dan berharga, atau lebih populer dengan istilah budaya. Dengan demikian terjadinya perubahan budaya berarti mempengaruhi keefektifan organisasi dan kinerjanya untuk tumbuh dan berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar